SOLOPOS.COM - Gunung Slamet di Jawa Tengah. (bpbd.purbalinggakab.go.id)

Solopos.com, PURBALINGGA — Status Gunung Slamet yang saat ini berada di Level II atau Waspada, rupanya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengelolaan objek wisata yang ada di sekitarnya, baik yang berada di wilayah Kabupaten Purbalingga maupun Kabupaten Banyumas. Bahkan, Dinas Pariwisata di kedua daerah tersebut memastikan objek wisata di wilayahnya tetap aman atau bisa dikunjungi wisatawan meski status gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa itu naik.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, R Budi Setiawan, bahkan memastikan seluruh objek wisata di Purbalingga aman dikunjungi karena berada cukup jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet.

Promosi Kolaborasi BRI dan Telkomsel Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital

“Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh pengelola objek wisata di Purbalingga terkait dengan adanya perluasan radius bahaya erupsi Gunung Slamet menjadi 3 kilometer dari kawah puncak gunung,” kata Budi Setiawan di Purbalingga, Jumat (17/5/2024).

Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi tersebut dapat dipastikan objek-objek wisata itu aman dikunjungi wisatawan karena berada jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet. Dalam hal ini, dia mencontohkan dua objek wisata yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet, yakni Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’LAS) dan Goa Lawa Purbalingga (Golaga).

“D’LAS berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Slamet, sedangkan Golaga jaraknya sekitar 6-7 kilometer. Bahkan Jumat ini banyak wisatawan dari berbagai daerah seperti Cilacap yang berkunjung ke D’LAS, aktivitas berjalan normal,” imbuhnya.

Jalur Pendakian Ditutup

Kendati demikian, dia mengatakan jalur pendakian Gunung Slamet melalui Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, telah ditutup sejak adanya peningkatan status atau aktivitas gunung terbesar di Pulau Jawa itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo, mengatakan objek wisata di Banyumas khususnya yang berada di kaki Gunung Slamet tetap aman dikunjungi wisatawan. Menurut dia, hal itu disebabkan jarak objek wisata tersebut cukup jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet.

“Misalnya objek wisata yang ada di Kecamatan Baturraden seperti Lokawisata Baturraden berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Slamet, jadi tetap aman dikunjungi wisatawan,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau pelaku wisata di sekitaran Baturraden untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa. Selain itu, kata dia, calon wisatawan yang hendak berwisata ke Baturraden diimbau untuk tidak terpancing informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

Sekadar informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Api Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 19 Oktober 2024 dan merekomendasikan masyarakat maupun wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

Namun pada Kamis (16/5/2024), PVMBG memperluas Jarak rekomendasi menjadi 3 km, meski Gunung yang berada di wilayah Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu masih berstatus Waspada atau Level II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya