SOLOPOS.COM - Artefak yang diduga sebuah terakota kembali ditemukan di sekitar Candi Bubrah Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). (Dok Disbudpar Jepara).

Solopos.com, JEPARA — Sebuah artefak terakota diduga peninggalan zaman prasejarah ditemukan di sekitar Candi Bubrah kawasan Gunung Muria, tepatnya di Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Benda peninggalan sejarah itu ditemukan Forum Komunitas Peduli Cagar Budaya Muria (FKPCB) saat tengah melakukan kerja bakti bersih-bersih di kawasan Candi Bubrah, Minggu (2/6/2024) siang, sekitar pukul 11.50 WIB.

Penemuan artefak yang diduga terakota itu kemudian dilaporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara. Subkoordinator Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan Disparbud Jepara, Lia Supardianik, mengatakan terakota berupa tembikar berbahan tanah liat itu ditemkan sekitar satu meter dari Candi Bubrah. Lokasi penemuannya berada di tebing yang cukup curam.

Promosi Kampung Rosela Malang Terus Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

“Hasil temuan ini selanjutnya kami bersihkan dan dilaporkan kepada Balai Pelestari Cagar dan Budaya Wilayah X Provinsi Jawa Tengah,” kata Lia kepada Solopos.com, Senin (3/6/2024).

Lia menjelaskan kondisi terakota memang sudah tidak utuh karena sebagian sudah pecah dan berupa kepingan. Kendati demikian, temuan ini tetap menjadi bagian temuan sejarah yang harus dilestarikan.

Oleh karena itu, Lia mengimbau kepada masyarakat atau para pecinta alam yang mendaki di wilayah Gunung Muria bila menemukan sebuah benda yang diduga bagian dari cagar budaya untuk tidak diambil atau dirusak. Masyarakat atau para pecinta alam bisa melaporkan temuan tersebut kepada Disbudpar Jepara.

“Kalau menemukan jangan diambil. Bisa didokumentasikan bersama titik koordinatnya. Kemudian laporkan ke kami atau tim Cagar Budaya Muria,” pintanya.

Sementara itu, Ketua FKPCBM, Andik Aristiawan, menceritakan bila pendakian kala itu dimulai pada Jumat (31/52024). Para peserta naik dari Dukuh Duplak, dan bermalam di Situs Candi Bubrah.

Kemudian, keesokan harinya dilaksanakan pembersihan di sekitar situs Candi Bubrah. Kegiatan bersih situs oleh komunitas peduli cagar budaya ini akan dijadikan event atau kegiatan rutin untuk menjaga kelestarian situs di sekitar Pegunungan Muria.

“Perlu adanya kajian lebih mendalam termasuk penataan ulang dan ekskavasi [penggalian arkeologi], untuk menggali lebih jauh keberdaan situs Candi Bubrah, dan sekitarnya,” tutup Andik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya