SOLOPOS.COM - Ilustrasi seismograf pencatat gempa bumi (Denesen.mk)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi 13 deretan sesar aktif gempa bumi yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng).

Munculnya belasan sesar aktif itu disebabkan oleh zona subduksi atau pertemuan lempeng indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Promosi Dukung Go Global, BRI Berangkatkan 8 UMKM ke FHA Food & Beverage 2024 Singapore

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto, mengatakan 13 sesar aktif sebarannya ada di sesar aktif Brebes dengan panjang 22 kilometer, sesar aktif Tegal dengan panjang 15 kilometer dan sesar aktif Pemalang dengan panjang 9 kilometer. Kemudian sesar aktif Pekalongan dengan panjang 16 kilometer dan sesar aktif Weleri dengan panjang 17 kilometer.

Adapun sesar aktif Semarang dengan panjang 34 kilometer, sesar aktif Ungaran dengan panjang 17 kilometer, sesar aktif Demak dengan panjang 31 kilometer dan sesar aktif Purwodadi dengan panjang 38 kilometer.

Kemudian sesar aktif Muria dengan panjang 28 kilometer, sesar aktif Ajibarang dengan panjang 20 kilometer, sesar aktif Pati dengan panjang 69 kilometer dan sesar aktif Merapi-Merbabu dengan panjang 28 kilometer.

“Selain sesar aktif yang sudah teridentifikasi terdapat juga sesar-sesar aktif yang belum terpetakan. Yaitu ditandai dengan adanya aktifitas kegempaan,” papar Heri kepada wartawan, Jumat (31/5/2024).

Secara tektonik, terang Heri, wilayah Indonesia merupakan tempat pertemuan lempeng tektonik, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki sumber gempa.

Tak hanya itu, berdasarkan catatan BMKG Geofisika Banjarnegara, kini terdapat 13 segmen megatrust dengan jumlah 295 sesar aktif.

Oleh karena itu, saat ini pihaknya terus menerus melakukan monitoring aktifitas kegempaan di Jawa Tengah.

Tak berhenti di situ, BMKG juga melakukan kajian dan memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di lokasi sesar aktif.

Tindakan lainnya dari pihaknya ialah dengan memitigasi resiko tinggi bencana gempa bumi dengan menggencarkan program kegiatan Goes to School, Sekolah Lapang Gempa (SLG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya