SOLOPOS.COM - Bus Mitsubishi dengan nomor polisi K 7639 OC yang membawa rombongan pelajar sekolah dasar atau SD alami rem blong di Jalan Raya Jepara-Bangsri KM 09, Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (19/6/2024) pagi. (Dok Polres Jepara).

Solopos.com, JEPARA — Sebuah bus yang membawa rombongan siswa SD Negeri 1 Banjaran, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), terguling di depan Puskesmas Mlonggo, Rabu (19/4/2024) pagi. Berikut kronologi bus yang membawa rombongan siswa SD itu mengalami kecelakaan di Jalan Raya Jepara-Bangsri Km 9, Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.02 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, meski bus sempat menabrak dan menimpa dua unit sepeda motor yang tengah berhenti di pinggir jalan.

Promosi Kisah Penjahit Jadi Pengusaha Sukses Berkat Holding Ultra Mikro BRI

Sementara itu, terkait kronologi bus yang membawa rombongan siswa SD yang hendak study tour itu, Kapolres Jepara menyebutkan awalnya bus melaju dari arah utara ke selatan atau Jalan Jepara-Bangsri. Namun sesampainya di lokasi kejadian, bus tampak tak terkendali hingga menabrak kendaraan yang berada searah di depannya.

“[Bus] kecepatan sedang, namun karena [sopir] tidak mampu menguasai laju, ia akhirnya membanting setir ke kiri dan mengenai motor yang sedang terparkir di pinggir jalan. Kemudian, bus roboh ke kanan dan mengenai motor lagi,” ungkap AKBP Wahyu saat dihubungi Solopos.com, Rabu sore.

Sementara itu, sopir bus berpelat nomor K 7639 OC, Suharno, menceritakan detik-detik sebelum bus terguling. Ia mengaku bus mengalami kecelakaan akibat mengalami gagal fungsi rem atau rem blong.

“Sekitar 10 meter [sebelum kecelakaan], rem saya rasakan sudah blong. Saya kemudian turunkan persneling dari tiga ke dua. Harapannya, bisa berhenti,” aku Suharno.

Sayangnya, bukannya berhenti, bus justru terpelanting ke arah kiri. Suharno pun sengaja membanting ke arah kiri dengan maksud meminimalisasi tabrakan.

“Kalau saya banting ke arah kanan, ada mobil Avanza di depan. Justru malah banyak kendaraan. Terpaksa saya banting ke kiri,” kata sopir asal Desa Jeruwangi, Kecamatan Bangsri itu.

Suharno juga menepis anggapan yang menilai bus yang dikendarai itu sudah tidak layak jalan. Hal itu dikarenakan sebelum membawa rombongan SD yang hendak menggelar outing class itu, ia sudah mengecek kondisi bus dan memastikan rem berfungsi dengan baik.

Akibat kecelakaan ini, sebanyak enam orang mengalami luka-luka. Dari enam korban itu, lima di antaranya merupakan siswa SD yang menjadi penumpang bus dan siswa SMA yang motornya tertabrak bus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya