SOLOPOS.COM - Direktur RSUD Kota Salatiga, dr. Riani Isyana Pramasanthi. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Di tengah persaingan yang semakin ketat antara rumah sakit negeri dan swasta, berbagai upaya terus dilakukan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pasien.

Seperti yang dilakukan manajemen RSUD Salatiga. Terbaru, RSUD Salatiga meluncurkan layanan Selaras (Sistem pelayanan akta gratis).

Promosi Didukung BRINita, Poktan di Jakarta Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Produktif

Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Kota Salatiga dr Riani Isyana Pramasanthi. Layanan itu diluncurkan untuk memberikan akses kemudahan bagi para pasien khususnya yang melahirkan di RSUD Salatiga.

“Layanan selaras adalah layanan jika ada yang melahirkan maka pasien akan dapat akta kelahiran gratis, pergantian KK, dan kartu KIA, pendaftaran BPJS bagi bayi, dan bonus baby food,” terang dr Riani, Rabu (12/6/2024).

Diakuinya, semua program itu akan diberikan secara gratis. Khususnya bagi warga yang ber-KTP Salatiga, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Selain layanan tersebut, kata dr Riani, ada juga layanan Sigab (sistem pengantaran obat). Program ini dibuat agar pasien tidak lama mengantri saat mendapatkan obat usai mereka periksa.

“Sigab muncul setelah melihat begitu panjang antrian dan lamanya waktu pengambilan obat setelah pasien periksa, apalagi obat yang diberikan adalah obat berbentuk serbuk. Sigab sebenarnya sudah ada sejak setahun silam. Awalnya layanan ini bekerja sama dengan kantor pos dan JNE, belakangan muncul juga dari ojek lokal Salatiga Jeggboy,” ungkap dr Riani.

Menurut Riani tingginya animo pasien dalam menggunakan jasa Sigab juga membuat manajemen Jeggboy & Girl menyepakati Mou dengan rumah sakit.

Pihaknya mengakui jika sampai saat ini masih terjadi layanan yang cukup lama. Penyebab utamanya adalah pasien poli yang banyak dan tempat kurang luas.

“Dari waktu pendaftaran jam 07.00 WIB sampai 11.00 WIB umumnya pasien datangnya bersamaan pada pagi hari. Padahal setelah jam 10.00 WIB biasanya malah sepi, hal inilah yang kadang membuat antrean menjadi lama, untuk poliklinik tempatnya belum bisa diperluas karena lokasinya yang terbatas, namun ke depan berusaha akan diluaskan” beber dr Riani.

Sementara itu, Pengelola Jeggboy & Girl Salatiga, Sri Sahono menyebut, untuk mendapatkan layanan itu pasien cukup hanya membayar Rp10.000 untuk seluruh wilayah di dalam Kota Salatiga.

Selain melayani jasa pengambilan obat pihaknya juga membuka jasa menemani pasien yang keluarganya tidak bisa menjaga di rumah sakit.

“Untuk biaya menemani pasien di rumah sakit, tarifnya mulai Rp 20 ribu per jam,” terang Sahono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya