SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian orang yang diduga tenggelam di Waduk Mrica, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Senin (27/5/2024). (Solopos.com-Basarnas Semarang)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Nasib tragis menimpa pria paruh baya asal Banjarnegara, Slamet Setiadi, 55. Pria asal Desa Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), itu dilaporkan hilang saat memunguti sampah plastik dengan menggunakan perahu di Waduk Mrica, Banjarnegara, Senin (27/5/2024).

Aktivitas memunguti sampah di waduk terpanjang se-Asia Tenggara itu sudah dikerap dilakukan Slamet Setiadi. Ia biasa melakukan aktivitas memunguti sampah plastik di waduk yang sebagian permukaannya tertutup enceng gondok.

Promosi BRI Tampilkan Perjalanan Transformasi Digital di Ajang PDC 2024

Namun, hari itu Slamet mendapat hambatan. Ia diduga jatuh dari perahu yang ditumpangi dan tenggelam hingga tak diketahui keberadaannya.

Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menyebutkan aktivitas memunguti sampah plastik di Waduk Mrica Banjarnegara itu dilakukan Slamet Setiadi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun sekitar pukul 11.00 WIB, seorang saksi mendengar teriakan minta tolong dari arah rimbunan enceng gondok. Saat didatangi, perahu yang ditumpangi Slamet tampak kosong. Meskipun jarak lokasi kejadian ke pinggir waduk cukup dekat, hanya 50 meteran, namun karena kejadian begitu cepat, para saksi yang ada di sekitar area tersebut tak mampu berbuat banyak.

“Diduga survivor terjatuh dari perahu di area eceng gondok. Diduga juga ia tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam,” ungkap Budiono dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin malam.

Basarnas Pos SAR Wonosobo beserta Tim SAR gabungan yang menerima informasi tersebut segera menggelar operasi pencarian dan penyelamatan. Operasi SAR difokuskan dengan penyelaman di area yang diduga menjadi lokasi tenggelamnya pria paruh baya asal Banjarnegara itu. Operasi penyelamatan dilakukan dengan menggunakan peralatan aquaeye.

Namun hingga menjelang senja, usaha tim SAR gabungan belum membuahkan hasil. Tim penyelam cukup terkendala dengan visibilitas zero di lokasi kejadian serta banyaknya eceng gondok yang membuat pergerakan tim menjadi terbatas.

“Sementara pencarian kami hentikan mengingat hari sudah mulai gelap sehingga tidak efektif. Pencarian besok akan difokuskan pembersihan eceng gondok di area pencarian agar mempermudah mobilitas tim dan kembali akan dilakukan penyelaman,” tutur Budiono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya