SOLOPOS.COM - Para pilot paralayang saat mempersiapkan parasutnya untuk terbang dari Gunung Gajah, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (23/6/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Sebanyak 36 pilot paralayang dari dalam dan luar negeri mengikuti kelas lintas alam atau biasa disebut Beginner Class Cross Country di Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Semarang, Minggu (23/6/2024).

Kelas tersebut diadakan untuk memperkenalkan paralayang cross country kepada pilot-pilot muda.

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

Beginner Class ini sudah diadakan sejak Kamis (20/6/2024) kemarin hingga Senin (24/6/2024) besok.

Event kali ini tidak hanya diikuti pilot dari berbagai kota di Indonesia, namun ada juga pilot dari Malaysia, Singapura, hingga India.

Salah seorang panitia, Ina Diana mengungkapkan pihaknya sudah dua tahun membuat cross country class. Dimana terdapat beberapa kelas mulai dari beginner hingga intermediate.

“Kita juga merencanakan untuk membuat kompetisi dan mudah-mudahan tahun depan sudah matang dan bisa mengadakannya,” ungkapnya, Minggu (23/6/2024).

Dikatakan, beginner class ini untuk memperkenalkan kelas cross country pada olahraga paralayang. Maka dari itu para pilot paralayang yang sudah bisa take off dan landing bisa kemudian belajar kelas cross country.

Tidak hanya 36 peserta yang hadir, para pilot senior hingga alumni juga datang untuk ikut sekedar fun fly dan membagikan ilmu kepada peserta.

Dalam tiga hari tersebut sudah terdapat hingga 50 orang yang terbang dari Gunung Gajah dan mendarat di Lapangan Muncul.

Ia menyebutkan pihaknya ingin mengajak generasi muda untuk kenal dengan kelas cross country. Sehingga komunitas cross country di Indonesia bisa berkembang dan beregenerasi.

“Jadi misalnya kalau aku lomba bertemu yang masih muda itu tidak banyak mungkin dua sampai tiga orang saja,” katanya.

Bahkan ia dan beberapa temannya yang mengadakan kelas tersebut tidak menyangka antuasiasnya sangat banyak.

Bahkan tidak cuma dari regional Jawa Tengah juga melainkan dari Palembang, Depok, lombok, Bali, dan lainnya.

“Kita juga ingin membuat komunitas cross country ini lebih besar lagi seperti negara lain misalnya Austria, Prancis, dan Switzerland. Mereka tuh sudah banyak atlet-atletnya,” terangnya.

Sementara itu, pilot paralayang dari Malaysia, Nor Muzhaffar mengaku ikut beginner class karena ingin mendapatkan ilmu atau pengetahuannya.

Ditambah lagi menurutnya instruktur di Indonesia piawai dan bagus dalam penggunaan gadget dan thermaling.

“Sebenarnya di Malaysia sudah banyak olahraga paralayang tetapi untuk tempat terbangnya tidak banyak,” jelasnya.

Diakuinya, yang paling ia suka dari olahraga paralayang adalah komunitasnya, karena dirinya suka berbaur dengan teman-teman yang lain. Dan kalau datang ke Indonesia sekalian untuk berwisata.

“Kalau sudah terbang itu rasanya sama seperti kita menjadi lang dan lebih enak sekalian healing diatas,” ujarnya.

Menurutnya, Gunung Gajah merupakan tempat take off yang bagus untuk paralayang. Serta menjadi tempat yang bagus untuk lintas alam.

Muz sendiri baru pertama kali terbang dari Gunung Gajah, dimana sebelumnya pernah mencoba di Danau Toba dan Padang. Saat ini juga masih melakukan survei tempat-tempat yang bagus di Indonesia.

“Tetapi kalau cross country di Indonesia baru kali ini saja, dan saya sering melihat video di Instagram sehingga jadi wish list saya untuk terbang disini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya