SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu keluarga. (Solopos.com-Rohmah Ermawati)

Solopos.com, SEMARANG — Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Jawa Tengah atau PPDB Jateng 2024 jenjang SMA dan SMK negeri diwarnai dengan penggunaan kartu keluarga (KK) dan piagam palsu dari calon peserta didik.

Hal itu diungkapkan Ketua PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng 2024, Syamsudin Isnaeni, kepada Solopos.com, Rabu (26/6/2024). Syamsudin mengaku selama tahap pengajuan akun dan verifikasi berkas sejak 11-24 Juni 2024, sudah ada 434.600 calon peserta didik yang melakukan pengajuan akun dan verifikaasi berkas.

Promosi Dukung Relawan Bakti BUMN 2024, BRI Ajak Relawan Berpetualang di Desa BRILiaN

Namun dari jumlah sebanyak itu, sekitar 108.065 sempat ditolak karena beberapa alasan, salah satunya menggunakan piagam prestasi palsu dan juga KK palsu.

“Total ada 434.600 orang selama tahapan pengajuan akun dan verifikasi berkas. Dari jumlah sebanyak itu 108.065 [calon peserta didik] ditolak [berkasnya]. Tapi bukan berarti tidak diizikan ikut PPDB lagi. Mereka diminta untuk melakukan perbaikan,” ujar Syamsudin.

Kendati demikian, Syamsudin tak bisa menyampaikan ada berapa dari 108.065 CPD tersebut yang melakukan perbaikan berkas setelah ditolak. Sebab, ketika ditolak, CPD pada dasarnya memang langsung bisa melakukan berbaikan secara langsung.

“Jadi istilahnya, mereka misal buat akun, terus ditolak, itu langsung otomatis masik report [daftar ditolak]. Tapi bisa perbaikan sampai masuk verifikasi, cuma di-report tetap pernah terdata [ditolak],” jelasnya.

Sementara mengenai penyebab 108.065 CPD tersebut ditolak, Syamsudin membeberkan ada beberapa temuan. Beberapa temuan itu antara lain ada yang menggunakan KK palsu atau sudah tidak akif, dan juga piagam palsu.

“Ajuan ditolak bisa berkas nilainya tidak sesuai, enggak bawa berkas. [KK dan Piagam palsu?] Itu menjadi salah satu bagian [ditolak]. Namun istilahnya KK tidak aktif, KK tidak bisa di-scan, nah kita tolak. Tapi berapanya [KK-piagam palsu ditolak] tidak kita hitung secara pasti,” bebernya.

Terpisah, Ketua Panitia PPDB SMAN 3 Semarang, Achmad Fauzan, membenarkan bila sekolahnya masih menjadi favorit. Mengingat pada PPDB Jateng 2023 kemarin, dari kuota 408 siswa atau murid, yang melakukan verifikasi berkas mencapai 1.500 orang.

Oleh karena itu, SMAN 3 Kota Semarang pun memiliki trik khusus dalam menyaring pendaftar. Pihaknya menyediakan tim verifikasi keaslian sertifikat yang disodorkan para wali murid atau orang tua calon peserta didik.

“Secara aturan kita ikuti juknis [petunjuk teknis], prestasi akademik maupun akademik diterima. Namun salah satu upaya meminimalisasi kecolongan [piagam palsu] kita ada verifikasi piagam. Jadi kita cek [piagam], kita wawancara dulu, misal juara taekwondo, kita minta praktikkan satu atau dua gerakan,” kata Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya